Facebook Twitter RSS
banner

Bunyi

 

Artikel IPA Kelas VIII ini akan membahas segala hal yang perlu kamu tentang bunyi, mulai dari pengertian, syarat terjadinya bunyi, dan bagaimana bunyi bisa kita dengar sampai ke telinga

--

Sebelum membaca tulisan ini, coba pejamkan mata kamu. Fokus dan dengarkan suara yang ada di sekitar kamu. Apa yang kamu dengarkan? Suara air yang mengucur dari selang. Derap langkah kaki. Panggilan Ayahmu. Bunyi notifikasi handphone. Sirine ambulans. Bunyi kompor yang dinyalakan dari dapur. Ketukan kayu tukang bakso di depan rumah.

Walaupun semuanya terkesan random dan muncul dari berbagai macam hal, sebenarnya, suara yang kamu dengar berasal dari satu hal yang sama: getaran.

Ya, sebenarnya, bunyi yang kita dengar adalah gelombang longitudinal yang membawa energi yang dihasilkan oleh suatu getaran.

awal mula bunyi

Awal mula bunyi (Sumber: design Squad Global via Youtube)

Tiang yang dipukul menggunakan palu, misalnya. Ketika kita memukulkan palu ke sebuah besi, besi itu akan menghasilkan getaran yang sangat cepat. Saking cepatnya, mata kita tidak sanggup melihatnya. Getaran ini pada akhirnya berubah menjadi gelombang yang mengalir lewat udara (medium) dan, pada akhirnya, sampai ke gendang telinga kita. Baru deh, dari sana, otak menerima rangsangan dan mengenalnya sebagai bunyi.

cara-bunyi-sampai-ke-otak

Perjalanan gelombang bunyi sampai ke otak (Sumber: Scishow Kids via Youtube)

Sekarang kamu sudah tahu, kan, bagaimana bunyi yang ada di sekitar kita bisa sampai diterjemahkan oleh otak. Tetapi, tidak semua makhluk hidup kayak gini ya. Ada beberapa hewan yang merasakan getaran itu bukan lewat daun telinga. Ular dan semut, misalnya.

Lalu bagaimana sih bunyi itu bisa muncul? Bagaimana, dalam ilmu fisika, segala sesuatu itu disebut sebagai bunyi? Untuk menjawabnya, yuk kenali apa saja sih syarat-syarat terjadinya bunyi:

syarat terjadinya bunyi

Sumber Bunyi

Tentu, seperti ketika kamu memejamkan mata tadi, bunyi yang kamu dengar pasti bersumber dari suatu hal. Bisa dari ketukan kayu, pita suara orang lain, dentingan bel, langkah kaki, dan banyak lagi. Semua benda tadi bergetar, makanya menghasilkan bunyi. Jadi, kalau dipikir-pikir, pepatah yang mengatakan “Tong kosong nyaring bunyinya” itu aneh ya?

Kok aneh?

Berlandaskan syarat terjadinya bunyi ini, harusnya tong itu nggak berbunyi dong.

Ya, dia kan cuman tong kosong aja. Dia tong. Dan dia… kosong. Salahnya di mana? Kok bisa nyaring bunyinya? Kecuali, kalau tong itu dipukul. Baru deh menghasilkan getaran dan bunyinya terdengar nyaring. Apalagi kalau mukulnya di dekat gendang telinga teman kita. Nyaring banget pasti.

Medium Perantara

Seperti yang udah ditulis di awal, gelombang ini membutuhkan medium untuk bisa merambat sampai ke telinga kita. Bisa dengan udara, air, maupun gas. Makanya, di luar angkasa kita tidak bisa mendengarkan apa-apa. Soalnya, kan, di luar angkasa hampa udara.

sifat medium bunyi

Penerima Bunyi

Ini jelas dong. Untuk dapat “merasakan” bunyi, perlu ada objek yang menjadi penerima. Maksudnya gimana tuh? Ya, maksudnya, harus ada orang di sekitar bunyi itu. Begini contohnya. Kamu sedang membaca tulisan ini, lalu di tengah-tengah membaca, kamu teriak, ‘AKU GANTENG ABIS!’

Di dalam ilmu fisika, bunyi yang kamu keluarkan baru dapat dianggap ada, apabila ada orang lain yang mendengarkan suara teriakan kamu. Kalau kamu di rumah sendirian, mau teriak kayak apa juga orang lain tidak menganggap kamu mengeluarkan bunyi. Maka, suara kamu, tidak dianggap berbunyi.

Contoh lain, deh. Misalnya, kamu menonton acara lawak di televisi. Di sebuah adegan, Sule memanggil Pak Haji Bolot.

‘Pak Haji, bantuin saya bikin kopi dong!’

‘Apa?’

‘Bantuin bikin kopi!’

‘Ha?’

‘BIKIN KOPI!’

‘Gimana?’

‘KOPI!’

‘Le… Ane mau bikin kopi nih. Ikut gak?’

‘AUK AH!’

penerima bunyi tidak ada

Pada kasus di atas, ucapan Sule yang tidak terdengar oleh Pak Haji Bolot itu tidak dianggap ada karena Pak Haji Bolot tidak mendengarnya.

Nah, itu dia penyebab bagaimana kita bisa mendengar bunyi. Jangan lupa ya, syarat terjadinya bunyi ada 3 hal. Kalau kamu ingin memelajari materi seperti ini dalam bentuk video animasi, lengkap dengan latihan soal, coba aja tonton lewat ruangbelajar!


SUMBER: https://www.ruangguru.com/blog/bunyi



Jenis-Jenis Bunyi Berdasarkan Frekuensinya


jenis-jenis bunyi - header

Artikel IPA kelas VIII kali ini akan membahas tentang jenis-jenis bunyi berdasarkan frekuensinya. Ada bunyi infrasonik, audiosonik, dan ultrasonik.

Kita semua tentunya merasakan duka yang cukup dalam ya Squad atas musibah gempa bumi di Lombok beberapa waktu yang lalu. Gempa dengan 7.0 skala Richter itu meluluhlantahkan Lombok dan guncangannya terasa sampai Pulau Bali. Tapi, terlepas dari dampak gempa tersebut, kamu tahu nggak bahwa kita bisa mendeteksi “bunyi” gempa?

jenis-jenis bunyi - gempa lombok

 Guncangan 7.0 skala Richter membuat bangunan di Lombok rata dengan tanah.

(sumber: kompas.com)

 

“Emangnya gempa ada bunyinya?”

Penyebab gempa itu kan pergerakan lempengan bumi, dan getaran pergerakan lempeng bumi itu bisa diukur dengan salah satu alat pendeteksi gempa, Seismograf. Getaran pergerakan lempeng bumi menghasilkan bunyi yang tidak dapat didengar oleh telinga manusia karena frekuensinya rendah.

Nah, bicara tentang frekuensi bunyi, ada beberapa jenis-jenis bunyi nih yang bisa kita pelajari. Ada apa saja? Keep scroll ya Squad!


1. Bunyi Infrasonik

Bunyi infrasonik ini merupakan bunyi yang nggak bisa didengar oleh telinga manusia. Namun, bagi beberapa hewan seperti anjing, gajah dan lumba-lumba, bunyi ini masih dapat mereka dengar. Frekuensi yang dimiliki oleh bunyi infrasonik ini kurang dari 20Hz (Heartz).

Bunyi infrasonik mampu merambat dari jarak yang sangat jauh lho Squad. Selain itu, bunyi ini mampu menembus hambatan tanpa mengurangi besaranya frekuensi yang dihasilkan. Kalau pun ada pengurangan besaran frekuensi, itu terjadi tidak terlalu signifikan. Nah, maka dari itu, getaran gempa dan aktivitas gunung berapi pun dapat diketahui. Tentunya ya menggunakan alat tadi, Seismograf.

jenis-jenis bunyi - seismograf

 

2. Bunyi Audiosonik

Saat kamu nonton film horor, pernah merasakan kaget nggak? Sudah filmnya seram, ditambah dengan volume suara yang besar. Itu yang bikin kaget kanNah, volume suara di bioskop itu termasuk bunyi audiosonik lho Squad. Meskipun menurut kamu volumenya sudah besar, itu masih dianggap bunyi audiosonik.

Nah, beda lagi kalau kamu melihat teman kamu sedang berbisik-bisik di depan kamu. Kamu tahu nggak apa yang diucapkan teman kamu itu? Nggak kanNah, bisik-bisik tersebut di telinga kamu nggak terdengar, artinya bukan bunyi audiosonik.

Apa sih bunyi audiosonik itu? Bunyi audiosonik ini merupakan bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia. Besar frekuensi bunyi ini ialah 20 Hz sampai 20.000 Hz.

jenis-jenis bunyi - penurunan pendengaran

 

3. Bunyi Ultrasonik

Jenis bunyi yang terakhir ialah bunyi ultrasonik. Bunyi ultrasonik ini punya frekuensi lebih besar dari 20.000 Hz (20 KHz). Berhubung frekuensinya yang terlalu besar, maka telinga manusia tidak dapat menangkapnya. Tapi hewan seperti kelelawar, bisa mendengar bunyi ini lhoBunyi ultrasonik ini sulit untuk menembus hambatan dengan struktur padat/keras. Jadi, bunyi tersebut hanya bisa dipantulkan.

Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari penggunaan bunyi ultrasonik ini, khususnya di bidang kedokteran. Dalam bidang kedokteran, bunyi ultrasonik ini bisa digunakan untuk mendiagnosa janin dalam kandungan. Ya, nama lain dari proses tersebut ialah USG (ultrasonografi). Mudahnya dapat dipahami kalau USG itu teknik menampilkan gambaran dari kondisi bagian dalam tubuh. Nah, proses pengambilan gambar ini menggunakan gelombang suara dengan frekuensi tinggi.

jenis-jenis bunyi - infografik

Gimana nih Squad, sekarang kamu sudah paham kan jenis-jenis bunyi berdasarkan frekuensinya? Kalau kamu masih ingin belajar tentang bunyi lebih dalam lagi, bisa kamu lihat lho video animasinya di ruangbelajar. Ada soal dan rangkumannya juga yang pastinya bikin belajar kamu semakin mudah.


SUMBER: https://www.ruangguru.com/blog/ipa-kelas-8-jenis-jenis-bunyi-berdasarkan-frekuensinya

 

SHARE THIS POST

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: admin
Lorem ipsum dolor sit amet, contetur adipcing elit, sed do eiusmod temor incidunt ut labore et dolore agna aliqua. Lorem ipsum dolor sit amet.

0 komentar: